PR Agency Jakarta – Imajin PR. Profesi public relations (PR) juga dituntut untuk selalu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Pada program pandemi yang terjadi selama setahun terakhir ini juga berpengaruh pada profesi setiap PR perusahaan yang melekat dengan tindakan kontak antar person, tetapi karena pandemi digantikan dengan kontak melalui alat.

 

Jadi dampak yang dialami juga sangat besar dan berpengaruh sekali dalam perjalanan suatu proyek atau program PR. Setiap karyawan dalam sebuah Perusahaan jika terjadi masalah teknis bisa langsung konsultasi dengan PR di setiap perusahaan itu agar saling mempererat tali silaturahmi dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan atau miss communication.

 

Contohnya pada perusahaan XL Axiata dimana terjadi direct channel management terhadap salah satu bidang management XL Axiata saat itu. Tentu disebuah perusahaan XL Axiata ini harus terjalin komunikasi yang baik dan harmonis terhadap pelanggan. Jadi yang maju pertama kali dalam kerusakan yang terjadi di perusahaan adalah PR itu sendiri agar memberikan informasi yang baik dan akurat agar terikat hubungan yang harmonis.

 

Ciri-ciri dan persyaratan dalam tugas PR untuk evaluasi program mengacu pada kaidah yang berlaku, dilakukan secara sistematis dan teridentifikasi sebagai penentu keberhasilan dan kegagalan pada bagian permasalahan program. Selain itu kita mesti paham bahwa PR harus mencakup penggunaan tolak ukur baku, dan tindak lanjut atau pengambilan keputusan.

 

PR harus dapat mengevaluasi program yang dituju dengan menggunakan penelitian evaluatif. Pada umumnya PR membentuk evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari sebuah program dan mengetahui hasil akhir dari kegiatan yang diadakan yang pada tujuan akhirnya adalah menentukan kebijakan selanjutnya.

 

Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi peneliti harus berfikir secara sistematis, yaitu memandang program yang diteliti berjalan sesuai rencana dan diatur sebagai kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi.

 

Maka sebelum melakukan efektivitas pada program PR mesti mencari cara untuk mengetahui secara terperinci kondisi dari objek yang dievaluasi dan diperlukan identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.

 

Menggunakan standarkriteria, atau tolak ukur juga merupakan perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh untuk mengambil kesimpulan. Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah di tentukan dengan kata lain, dalam melakukan data evaluasi program, peneliti harus berkiblat pada tujuan program kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.